makna-lagu-i-hate-u-sza

Makna Lagu I Hate U – SZA

Makna Lagu I Hate U – SZA. Agustus 2021, SZA tiba-tiba upload “I Hate U” ke SoundCloud sebagai “throwaway track”. Dalam hitungan hari, lagu ini viral, langsung masuk Top 10 Billboard Hot 100, dan akhirnya resmi rilis November 2021. Sampai 2025, lagu ini tetap jadi lagu “putus cinta paling jujur” versi banyak orang: 10× platinum, miliaran streaming, dan selalu jadi nomor satu di playlist “delete his number”. Di balik beat trap yang dingin dan vokal SZA yang terdengar lelah, liriknya penuh kebencian yang sebenarnya lahir dari cinta yang nggak terselesaikan. BERITA BASKET

Latar Belakang: Curhatan Paling Mentah: Makna Lagu I Hate U – SZA

SZA bilang lagu ini ditulis dalam 30 menit setelah bertengkar hebat sama mantan. Ia lagi di Palm Springs, sendirian, dan emosinya meledak. Produser Carter Lang, Rob Bisel, dan ThankGod4Cody langsung rekam di hotel malam itu juga. Awalnya SZA nggak mau rilis resmi karena terlalu pribadi, tapi begitu bocor, fans terus minta sampai akhirnya ia menyerah. “I Hate U” jadi single pertama era SOS, sekaligus bukti bahwa terkadang lagu paling sakit justru yang paling disukai orang.

Analisis Lirik: Benci Karena Masih Sayang: Makna Lagu I Hate U – SZA

Liriknya langsung tanpa basa-basi: “I be so sick of you niggas, I be so tired of y’all / I be so sick of you niggas, I hate you.” Tapi di balik kata “hate”, sebenarnya ada kerinduan. Chorus terkenal itu: “I hate you, I hate the way you talk / I hate the way you walk / I hate the way you love me, but I still want you.” Ini inti lagunya: benci karena perasaan nggak bisa mati. Verse kedua lebih dalam: “Thought I was done with you, thought I was over it / Then you text me, say you miss me, now I’m back on my bullshit.” Satu pesan dari mantan langsung bikin semua usaha move on runtuh. Bridge “I’m still in love with you, that’s why I hate you” adalah pengakuan paling telanjang: kebencian ini cuma topeng dari cinta yang nggak mau pergi.

Dampak Budaya dan Viral Abadi di 2025

Video musiknya yang simpel (SZA di pantai, di kamar, di klub, sambil nangis dan nari) jadi blueprint “aesthetic patah hati” di TikTok. Sampai 2025, sound “I hate u” masih dipakai jutaan kali untuk video “blocked him but still checking his story”. Di tur Grand National, SZA selalu bawakan lagu ini di tengah-tengah set, biasanya sambil duduk sendirian di kursi, bikin penonton ikut teriak “I hate you!” bareng-bareng. Lagu ini juga jadi lagu wajib di setiap sesi terapi atau curhat temen: kalau kamu bilang “gue benci dia”, temen pasti jawab “I Hate U banget lu.”

Kesimpulan

“I Hate U” adalah lagu tentang fase paling kacau setelah putus: benci, rindu, marah, balik lagi ke benci. SZA berhasil ubah emosi paling berantakan jadi anthem yang bikin jutaan orang merasa “gue nggak gila, ternyata normal kok rasanya begini”. Empat tahun setelah rilis, lagu ini masih terasa segar karena kita semua pernah (atau masih) ada di posisi itu: benci seseorang karena terlalu sayang, dan sayangnya nggak pernah benar-benar pergi. Dengarkan saat lagi kesel sama mantan, dan tiba-tiba kamu nggak lagi sendirian. Itulah kenapa “I Hate U” nggak pernah benar-benar selesai.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *